Setelah menulis artikel pertama yang berisikan tentang perkenalan tadi pagi, sebetulnya aku pengen langsung cuzz ngasih tulisan yang berbau-bau tentang dunia maya. Tapi ada satu hal yang membuat aku mengangguhkan hal itu saat ini.
Aku pengen nulis tentang sesuatu yang bertemakan PERSAHABATAN. Jadi ceritanya hari ini, Ibu sama Adekku pergi ke resepsi pernikahan anak Pakdhe Hari. Beliau adalah salah satu sahabat dekat Alm. Bapak saat bersekolah di bangku STM. Di sana, Ibu dan Adek juga bertemu dengan salah satu sahabat dekat Alm. Bapak saat bersekolah di bangku STM yang lain, namanya Pakdhe Dadang.
Saat bertemu Pakdhe Dadang, surely lah ngobrol bla bla bla bla dan Ibuku mengajaknya mampir ke rumah kami. Tapi Pakdhe Dadang menolak dengan mengatakan "kapan-kapan saja karena sehabis ini masih ada acara di rumah saudara yang ada di Sidotopo.
Ibu kecewa lah... Ibu pikir "Masa gara-gara sudah gak ada Bapak, terus Pakdhe Dadang jadi gak mau anggap kami saudara". Beberapa waktu berlalu dan Ibuku pun sampai di rumah dan menceritakan semuanya ke aku. Aku belum sempat memberikan respons atas cerita Ibu, eh.. ada suara deru motor yang tiba-tiba berhenti di depan rumah. Pas dilihat, Lha ini dia. Ternyata Pakdhe Dadang bersama dengan istrinya. Sontak Ibuku langsung menceritakan perasaannya yang baru saja diceritakan ke aku dan beliau hanya bilang "Aku cuma pengen lihat ekspresinya seperti apa".
Hummm... Pakdhe Dadang emang dari dulu terkenal usil dan suka ngerjain orang
Di sini, kami berbincang panjang lebar dan saling sharing. Berbicara dengannya membuat aku merasa sedang berbincang dengan Alm. Bapakku sendiri. Pakdhe Dadang memberikan banyak nasihat dan wejangan terutama kepadaKu dan juga Adek.
Kalau dijabarkan di sini satu per satu apa saja wejangan Pakdhe Dadang, hmmmm... gak deh, Ntar kepanjangan dan bikin orang malah balas baca. Jadi mungkin di artikel yang lain aja kali ya. Intinya, yang pengen aku sampaikan di sini bahwa persahabatan 3 orang sahabat STM ini benar-benar patut diacungi jempol. Meskipun tidak secara regular bertemu, akan tetapi tetap bisa keep in touch sampai tua bahkan sampai maut yang menjemput Bapak.
Rasanya sangat iri dengan persahabatan mereka dan ini membuat aku jadi teringat pada dua orang sahabat dekatku saat kuliah. Krisma dan Ayudhia. Setiap kali kami buat jadwal ketemu, selalu aja susah. Jadwal kami selalu aja berseberangan. Kapan ya Cyiiiiiiin kita bisa hangout bertiga lagi.

Foto Jaman Kuliah - Pakai Bando Kembar
Anyway, baru sadar juga kalau hari Minggu pertama di bulan Agustus itu diperingati sebagai Hari Persahabatan Sedunia ya. Wah....... berarti cucok bingit nih artikelnya.
Mudah-mudahan Aku dan Sahabatku bisa dianugerahi persahabatan yang langgeng seperti Alm. Bapak bersama teman-temannya. Eits.... gak buat aku aja sih, buat semuanya juga.
0 Response to "Happy Friendship Day"
Posting Komentar